Selasa, 30 November 2010

Galeri Foto
























Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah kami deskripsikan di atas dapat disimpulkan bahwa Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung di Jatiluhur ini, merupakan  salah satu budidaya ikan keramba jaring apung yang efisien secara teknis maupun ekonomis yang terletak di Purwakarta tepatnya di Desa Citerbang Kec. Sukatani. Secara fisik Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung terletak di daerah Dataran Tinggi. 

Sementara itu Pemanfaatan air yang ada didaerah tersebut juga difungsikan sebagai tempat wisata. Dimana hal ini tentu saja memberikan keuntungan bagi para pembudidaya. Potensi fisik ini sangat menonjol yang merupakan konstrubusi besar untuk meningkatkan pendapatan budidaya tersebut. Dimana hasil Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung ini tidak hanya didistribusikan kedaerah setempat saja tetapi keberbagai daerah seperti Lampung, Bandung, Semarang dan Jakarta, sehingga jika kita lihat dari penjualan tersebut Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung di Jatilihur ini bisa digolongkan dalam kategori Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung yang besar.

A. Saran
Disini penulis menginginkan, Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung ini agar semakin berkembang dan maju dengan memanfaatkan segala potensi yang terkandung di daerah tersebut dengan memperbaiki segala kekurangan yang ada serta lebih  meningkatkan kualitas dan quantitas ikan yang dihasilkan.




Pajak/Retribusi


Pajak/Retribusi ysng dikenakan kepada pembudidaya ikan keramba yaitu :
1.      Pembudidaya ikan keramba Pendatang
      Pajak yang dikenakan  untuk 1 petaknya yang berukuran 7 x 7 adalah Rp 100.000,-/ tahun
2.      Pembudidaya ikan keramaba Lokal
Pajak yang dikenakan untuk 1 petaknya yang berukuran 7 x 7 adalah Rp 50.000,-/tahun



Sistem Pendistribusian Ikan


Sebelum ikan didistribusikan, dilakukan pemesanan terlebih dahulu oleh distributor masing-masing ataupun datang langsung. Banyaknya pemesanan ini minimal 1 ton untuk per orderannya. Sedangkan untuk sistem pembayarannya yaitu secara cash atau transfer.

Tujuan pendistribusian ikan adalah sebagai berikut:
1. Ikan Mas didistribusikan ke Lampung dan Bandung
2. Ikan Nila didistribusikan ke Semarang dan Jakarta
3. Ikan Patin didistribusikan ke daerah setempat

Sistem pengemasan ikan yang akan didistribusikan adalah sebagai berikut :
-     Untuk distribusi ke Luar Kota                        : 1 Balon/6 Kg
-     Untuk distribusi Lokal                                    : 1 Balon /10 Kg        

Harga Jual Ikan adalah sebagai berikut :
a. Ikan Mas           : Rp 11.000,-  s/d  Rp 15.000,-  per kg
b. Ikan Nila           : Rp 7.000,-  s/d  Rp 8.000,-  per kg
c. Ikan Paten         : Rp 7.000,-  s/d  Rp 8.000,-  per kg

Penyebab Kematian Ikan


Hal-hal yang dapat menyebabkan kematian pada ikan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Virus
      Virus yang dimaksud adalah diakibatkan dari keadaan air yang tercampur dengan kaporit.
   b. Kondisi cuaca atau iklim
       Kondisi cuaca yang tidak menentu, menjadikan kematian ikan sebelum waktu panen. 

Secara umum tidak ada penanganan khusus yang dilakukan untuk mencegah terjadi kematian ikan. Biasanya para pembudidaya melakukan pengecekan pada tiap-tiap kolam setiap hari, dan menyortir ikan yang mati atau ikan yang terkena virus.

Proses Pembudidayaan



Mengingat daerah budidaya ikan merupakan daerah dataran tinggi, maka dapat dideskripsikan bahwa proses pembudidayaan ikan adalah sebagai berikut:

1.      Pembelian Benih
Biasanya Pak Cecep membeli benih ikan sebesar 400kg dengan ukuran 2 jari atau 5 s.d 10 gram, yang berasal dari Sukabumi untuk ikan nila sedangkan untuk ikan mas dan patin, benih berasal dari Subang.
Untuk pembelian pakan sendiri disini menggunakan 2 sistem yaitu :
a. Sistem Kemitraan :
Pakan dibeli dari Mina Barokah. Didalam sistem ini, Pak Cecep biasanya mendapatkan keuntungan lebih sedikit. Dikarenakan pakan diberikan tanpa mengeluarkan uang. Contoh halnya adalah sebagai berikut:
Pakan yang dibutuhkan Pak Cecep sebenarnya adalah 10 kg tapi bisa hanya dengan membeli benih 5 kg saja dengan sistem pembayarannya yaitu sistem panen. Yang dimaksud sistem panen ini adalah ketika panen ikan tiba, Pak Cecep memberikan ½ dari hasil panennya. Bunga yang diberikan Rp 2000,- s/d Rp 3000,-  per karungnya.
b. Sistem Beli Sendiri :
Didalam sistem ini, pembudidayaan ikan lebih mengalami keuntungan diantaranya harga pakan yang dijual lebih murah dibandingkan dengan system kemitraan dan bisa dijual bebas.

2.      Pemberian Pakan
Pemberian pakan dilakukan sebanyak 5 x dalam sehari, dengan selisih waktu 2 jam atau menunggu ikan naik ke permukaan air. Dalam sehari, Pak Cecep bisa menghabiskan 2 karung dengan berat 50 kg/karung dengan harga Rp. 273.000,-/karung.
Dikarenakan budidaya ikan yang dijalani Pak Cecep menggunakan sistem tumpangsari, maka untuk pakan ikan nila berasal dari pakan yang tidak dikonsumsi ikan mas yang berada dijaring paling atas.




3.      Masa Panen
Ikan yang siap dipanen umumnya untuk ikan mas telah melewati masa tanam 2.5 – 3 bulan, sedangkan untuk ikan nila dan ikan patin adalah 6 – 7 bulan.
Dikarenakan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung menggunakan jaring, maka teknis panen tidak terlalu sulit. Cukup dengan mengangkat, menarik dan menggulung jaring. Adapun tehnik panen adalah sebagai berikut:

1. Jaring di angkat dengan menggunakan gombong (bambu panjang yang besar dan kuat). Lalu gombong di masukkan / di letakkan di bawah jaring yang akan di panen lalu di tarik kepermukaan setelah itu didorong/digeser ke sisi dimana ikan kelak akan di timbang dan di packing.

2. Setelah di gorok (istilah untuk prosesi tadi) dilakukan penyortiran ikan. Penyortiran ini di perlukan untuk memisahkan ikan berdasarkan ukuran, sehingga akan memudahkan pada saat packing nantinya selain itu juga untuk membersihkan dari ikan-ikan pengganggu bila ada.

Pemilihan ikan, penggorokan jaring dan penyortiran semuanya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari tinggi dan sebelum ikan dikasih makan, hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi kematian pada saat pengangkutan ikan dari kolam ke konsumen.

Penimbangan dan pengepakan ikan kedalam kantong kantong plastik beroksigen (istilahnya di balon) dilakukan pada saat sore atau malam hari, ketika cuaca sudah teduh sehingga ikan tidak mengalami tekanan panas dalam perjalanan.

Keadaan Air dan Cuaca


Keadaan air di daerah ini cukup baik untuk dijadikan budidaya ikan keramba,akan tetapi untuk menjaga keadaan air supaya tetap jernih POJ ( Perum Otoritas Jatiluhur ) menambahkan kaporit yang bertujuan agar air terlihat jernih dan dapat menarik perhatian wisatawan yang berkunjung.

Akan tetapi, hal ini berakibat terhadap ikan yang dibudidayakan ketika panen tiba. Karena ikan yang dipanen menjadi berkurang. dikarenakan banyak yang mati akibat air yang mengandung kaporit tersebut.
Untuk Cuaca sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan ikan, karena ikan tersebut membutuhkan sinar matahari untuk proses perkembangbiakannya sehingga pada saat musim hujan ikan yang akan dibudidayakan dikurangi jumlahnya. Tujuannya yaitu agar tidak banyak ikan yang mati. Hal ini juga berlaku pada saat pergantian tahun, yaitu ketika bulan Desember ke bulan Januari.

Teknis Budidaya

Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung pada umumnya menggunakan sistem double layer (jaring ganda) artinya pada satu kolam terdapat 2 jaring untuk jenis ikan yang berbeda tetapi saling mendukung. Sistem ini biasanya juga disebut sistem Tumpangsari. Biasanya ikan yang berada dijaring paling atas adalah ikan mas sebagai produk utama, sedangkan dijaring kedua terdapat produk sekunder yaitu ikan nila.

Ikan nila dipilih sebagai produk sekunder dikarenakan tidak memerlukan pakan khusus, ikan nila bisa mencapai pertumbuhan yang cukup baik hanya dengan memakan sisa – sisa pakan yang tidak dikonsumsi dari ikan mas yang ada diatasnya, selain itu ikan nila dapat memakan lumut-lumut yang ada dijaring. Disinilah 2 keuntungan yang diperoleh sekaligus yaitu membersihkan jaring serta dapat meningkatkan hasil.
Umumnya Budidaya ikan ini ditanam pada 1 kolam petak dengan ukuran 7 x 7 m2 atau dengan luas total 15.8 x 15.8 m2 menggunakan fasilitas diantaranya sebagai berikut :
  1. Kolam bambu atau abrak
Kolam yang terbuat dari bambu ini, hanya bertahan sampai dengan 3 tahun.


b.   Kolam besi
Kolam besi yang terbuat dari bahan besi sebagai pondasinya juga memakai bambu yang digunakan sebagai alat penunjang yang digunakan untuk berjalan dan mempunyai daya tahan lebih lama dari pada kolam bambu.
c.   Double Layer ( Jaring Ganda )
            Double Layer yang digunakan ada 2 macam :
            1. Saringan berukuran 0.75” digunakan untuk penebaran benih ukuran 5 s.d 10 gram.
2. Saringan berukuran 1” digunakan untuk pembesaran ikan ukuran 10 gram s.d 300  gram. 

d.      Pelampung
Untuk 1 petak keramba dengan ukuran segi empat (7 x 7 m2), diperlukan 12 drum ukuran besar yaitu 200 - 250 liter yang digunakan sebagai pelampung. Dengan jarak antar pelampung yaitu 1.7 meter. 
e.       Pemberat
Agar kolam dapat terlihat bujur sangkar, maka setiap ujung dan tengah jaring dipasang  pemberat @3kg. Dengan demikian maka tiap jaring menggunakan 8 buah pemberat. Biasanya pemberat yang digunakan adalah batu. 
f.       Jenis Pakan
Jenis-jenis Pakan ikan yang digunakan adalah sebagai berikut:
            1. Pakan Buatan sendiri
                Campuran antara ikan asin dengan dedeg (makanan ayam). 


            2. Pakan Buatan Pabrik
               - Merk Turbo
               - Merk Jatra
               - Merk Bintang 


Peranan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung


Budidaya ikan keramba sangat berperan dalam membantu melestarikan sumber air di
perairan umum, karena penangkapan yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu
kelestarian di perairan tersebut. Penangkapan ikan pada umumnya dilakukan tanpa
memperhatikan ukuran ikan. Dengan adanya sistim budidaya ikan dalam keramba, maka
diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan, sehingga akan mempunyai
nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila ditangkap waktu masih kecil.
Secara garis besar, peranan budidaya ikan dalam keramba adalah :
1) Mendukung usaha peningkatan pembinaan sumber hayati di perairan umum.
2) Meningkatkan produksi ikan yang bernilai ekonomi tinggi serta memenuhi kebutuhan
konsumsi ikan secara terus menerus.
3) Meningkatkan pendapatan Para petani ikan serta kesejahteraan petani ikan sepanjang
tahun.
4) Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Jenis Ikan Yang Dihasikan

Ada beberapa jenis ikan yang cukup potensial yang dikembangkan dengan sistem budidaya keramba jaring apung yaitu:
a. Ikan Mas
Ikan Mas
b. Ikan Nila
Ikan Nila Merah
            c. Ikan Patin            
Ikan Nila

Profil Usaha



Terdapat hampir lebih dari 600 keramba jaring apung yang terletak Kabupaten Purwakarta ini, tepatnya di Desa Citerbang, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta pertama kali didirikan pada tahun 1994, oleh penduduk lokal dibawah naungan Perum Otoritas Jatiluhur (POJ) yang berganti nama menjadi Perum Jawatan Tirta (PJT) serta organisasi MINA BAROKAH yang didirikan oleh masyarakat sekitar. Untuk saat ini, tidak hanya penduduk lokal yang tertarik untuk mencoba usaha budidaya ikan keramba ini, tetapi masyarakat pendatang pun banyak yang berminat. Untuk penduduk lokal, biasanya berasal dari daerah sekitar Purwakarta. Sedangkan untuk masyarakat pendatang, rata-rata mereka berasal dari luar daerah Purwakarta seperti Subang, Cirebon bahkan ada juga yang berasal dari orang non pribumi yaitu orang China.

Salah satu pembudidayaan ikan keramba jaring apung yang kami kunjungi yaitu milik Bpk. Cecep yang telah berdiri sejak tahun 2004 dilahan seluas 16 x 75 m2. Untuk menjaga kerambanya itu, Pak Cecep memperkerjakan 1 orang untuk 12 petak kolam. Gaji yang diberikan sekitar Rp 600.000,- s/d Rp 1.000.000,- . Sedangkan untuk mandor (pengawas kolam) gaji yang  diberikan lebih besar yaitu mencapai Rp 1.500.000,-.
 Untuk menuju kesana, kami membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan menggunakan perahu bagas. Tarif yang dikenakan pun tidaklah mahal. Jika pergi secara rombongan kita dikenakan Rp. 10.000,- hingga Rp. 15.000,- /orang, tapi jika berpergian sendiri, bersiaplah untuk mengeluarkan uang Rp. 100.000,- /perahu.
Dengan fasilitas pembudidayaan yang masih sangat sederhana, Pak Cecep mampu membudidayakan ikan keramba jaring apung dan bersaing dengan ratusan pembudidayaan lainnya.

Jumat, 26 November 2010

Tujuan Penelitian

  • Tujuan umum
Mengetahui tata cara pembudidayaan ikan keramba jaring apung, mulai dari pemanfaatan lahan yang ada, proses membudidayaan yang terarah sesuai dengan prosedur, fasilitas yang digunakan, cara pemasaran hasil budidaya ikan hingga bagaimana penanganan virus yang menyerang pada ikan.

  •  Tujuan khusus
1. Untuk memenuhi salah satu tugas yang diembankan kepada kami oleh dosen yang bersangkutan.
2. Untuk melatih diri dalam menyusun sebuah karya tulis yang ilmiah tentang perkembangan suatu peluang usaha didaerah umumnya dan peluang usaha budidaya ikan di Jatiluhur yang telah kami coba susun khususnya.
3. Untuk mengetahui potensi budidaya ikan keramba jaring apung yang terdapat di daerah Purwakarta dan sejauh mana potensi tersebut telah berkembang.
4. Mendapatkan pengalaman langsung dalam survei lapangan.

Latar Belakang



Waduk Jatiluhur yang terletak di kecamatan Jatiluhur, kabupaten Purwakarta (±9 km dari pusat Purwakarta) mempunyai luas 8300 ha ini mempunyai potensi air yang tersedia sebesar 12,9 milyar m3/tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. Waduk Jatiluhur dimanfaatkan sebagai PLTA yang dapat memproduksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh/tahun, yang dikelola oleh PT.PLN (Persero). Selain berfungsi sebagai PLTA dengan system limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memilki banyak fasilitas rekreasi yang memadai seperti hotel, bungalow dan fasilitas rekreasi lainnya.
Diperairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung yang menjadi daya tarik tersendiri. Diwaktu siang atau dalam keheningan malam, kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar. Tak heran jika di Danau Jatiluhur  terdapat lebih dari 500 kolam budidaya ikan keramba jaring apung dengan jenis ikan yang bervariasi, seperti ikan mas, ikan nila, dan ikan patin dengan sektor pemasaran tidak hanya nasional bahkan sudah internasilonal.
Hal tersebut memberikan motivasi untuk  bisa di kembangkan dan sebagai informasi bagi pemula yang ingin terjun langsung di dunia pembudidayaan ikan jaring apung.
Budidaya ikan berpotensi membantu aktivitas dan menjadi sumber kehidupan masyarakat di daerah tersebut, maupun pendatang yang mengelola budidaya ikan. Dari hasil penjualan ikan ke konsumen seperti pedagang di pasar tradisional, swalayan, restoran hingga luar negeri, seperti Malaysia.
Kami pun tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung yang terdapat di Waduk Jatiluhur ini.

Selasa, 23 November 2010

Profil Penulis

SELAMAT DATANG DI BLOG INFO BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING APUNG                                                                                                                          



Blog ini dibuat untuk lebih memperkenalkan USAHA IKAN KERAMBA JARING APUNG yang berada di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat kepada masyarakat luas diseluruh indonesia. Hal ini untuk mempermudah para distributor ikan air tawar maupun untuk yang hobi wisata kuliner ikan air tawar dalam mendapatkan info tentang pertambakan ikan, serta supplai ikan hingga fasilitas-fasilitas yang disediakan.

FAYPE adalah suatu perkumpulan  yang terdiri dari 5 orang mahasiswi yang ingin mengetahui lebih banyak tentang usaha ikan keramba jaring apung. Tak salah jika kami sering berkunjung  kesana. Kami menganggap tempat tersebut sangat cocok untuk dijadikan referensi usaha bersama keluarga atau pun teman.
Nama Farpe sendiri diambil dari nama-nama kami yaitu:

1.       Siti Fariha
2.       Anjani
3.       Riyanti
4.       Putri Talisa
5.       Enenk sri Mulyani

Kami harap dengan  tersedia blog ini, dapat memberikan informasi mengenai tempat yang menarik dan menjadi pilihan jika anda berkunjung ke Purwakarta.
Selamat menikmati informasi yang kami sediakan.